Waspada! Inilah Sederet Efek Samping dari Cuci Darah

Dialisis atau yang lebih dikenal dengan cuci darah adalah prosedur medis yang bertujuan untuk menggantikan fungsi ginjal yang telah rusak. Prosedur ini sangat penting bagi pasien yang mengalami gagal ginjal kronis.

Namun, selain manfaatnya, dialisis juga memiliki beberapa efek samping yang perlu Sobat ketahui. Artikel ini akan membahas berbagai efek samping dialisis yang perlu diperhatikan agar Sobat dapat lebih siap menghadapi kemungkinan yang terjadi. Yuk, simak ulasannya sampai tuntas!

Kelelahan dan Kelemahan

Salah satu efek samping paling umum dari dialisis adalah kelelahan. Prosedur ini bisa sangat melelahkan bagi tubuh karena membutuhkan waktu yang cukup lama dan energi yang banyak. Sobat mungkin akan merasa lelah setelah sesi dialisis dan memerlukan waktu untuk beristirahat dan memulihkan tenaga.

Tekanan Darah Rendah

Tekanan darah rendah sering terjadi selama atau setelah dialisis. Ini disebabkan oleh penurunan volume cairan dalam tubuh yang terlalu cepat. Gejalanya bisa berupa pusing, mual, dan kelelahan. Sobat perlu berbicara dengan dokter untuk mengatur kecepatan pengambilan cairan agar tekanan darah tetap stabil.

Kram Otot

Kram otot merupakan efek samping lain yang cukup umum selama dialisis. Hal ini seringkali disebabkan oleh penurunan kadar elektrolit seperti kalsium dan natrium dalam darah. Kram otot bisa sangat menyakitkan dan mengganggu kenyamanan Sobat selama prosedur.

Infeksi

Infeksi adalah risiko serius yang harus diwaspadai, terutama pada lokasi akses dialisis, seperti fistula atau kateter. Infeksi bisa menyebabkan demam, kemerahan, dan nyeri di sekitar area yang terinfeksi. Sobat harus menjaga kebersihan dengan baik dan mengikuti instruksi medis untuk mengurangi risiko infeksi.

Gatal-gatal

Gatal-gatal atau pruritus adalah efek samping yang sering dialami oleh pasien dialisis. Gatal ini biasanya disebabkan oleh penumpukan racun dalam tubuh yang tidak sepenuhnya terbuang melalui dialisis. Kondisi ini bisa sangat mengganggu dan mempengaruhi kualitas hidup Sobat.

Anemia

Anemia atau kekurangan sel darah merah juga umum terjadi pada pasien dialisis. Ginjal yang rusak tidak dapat memproduksi cukup hormon eritropoietin yang dibutuhkan untuk produksi sel darah merah. Akibatnya, Sobat mungkin mengalami gejala seperti kelelahan, sesak napas, dan kulit pucat.

Depresi dan Gangguan Mental

Dialisis bukan hanya mempengaruhi kesehatan fisik tetapi juga mental. Proses dialisis yang berulang dan kondisi kesehatan yang kronis dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan depresi. Sobat perlu mendapatkan dukungan emosional dan mungkin perlu berkonsultasi dengan psikolog atau konselor.

Dialisis adalah prosedur yang penting bagi Sobat yang menderita gagal ginjal kronis, namun penting juga untuk memahami dan mengelola efek samping yang mungkin terjadi. Biasanya, dokter akan meresepkan beberapa obat untuk meredakan efek sampingnya.

Bagi Sobat yang ingin tahu apa saja obat yang disarankan untuk meminimalisir efek samping dialisis, Sobat bisa langsung mengakses pafibondowosokota.org. Dengan pengetahuan yang cukup, Sobat dapat lebih siap menghadapi dan mengatasi berbagai efek samping ini sehingga kualitas hidup tetap terjaga.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika Sobat mengalami gejala-gejala yang mengganggu selama menjalani dialisis. Semoga bermanfaat!