UPER tingkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai P3K

Jumlah kecelakaan di Indonesia berdasarkan data Kementerian Perhubungan dan Kepolisian RI, mencapai 15.265 kasus per tanggal 1 hingga 17 Februari 2022. Dari jumlah tersebut, sebanyak 18.254 orang mengalami luka ringan, 1.562 orang luka berat dan jumlah yang meninggal dunia sebanyak 2.816 orang. Jumlah ini cenderung meningkat dari tahun 2020 lalu.

Penyebab korban meninggal akibat kecelakaan sebagian besar dikarenakan penanganan pertolongan pertama yang kurang cepat dan tepat. Untuk menghindari kematian atau korban mengalami luka lebih parah, maka diperlukan penilaian dan pertolongan pertama yang cepat dan tepat.

Namun kenyataannya, masih banyak masyarakat awam yang belum mengetahui bagaimana cara memberikan pertolongan pertama bagi korban kecelakaan. Inilah yang membuat korban kecelakaan mendapat pertolongan pertama yang salah dan bisa mengakibatkan kematian.

Langkah Universitas Pertamina Meningkatkan Pengetahuan P3K

Menurut hasil penelitian Herlinawati tentang ‘Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) pada Karyawan Gedung E Bagian Benang’. Untuk membuat masyarakat bisa memahami dan melakukan tindakan pertolongan pertama, maka harus ada optimalisasi penyuluhan, pelatihan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang P3K secara rutin.

Melalui kegiatan tersebut, diharapkan masyarakat akan mampu melakukan pertolongan pertama secara tepat dan cepat. Kampus Swasta Unggulan Universitas Pertamina, melalui UKM Korps Sukarela hadir untuk memberikan pengetahuan kepada mahasiswa dan masyarakat mengenai Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K).

Rahmad Farhan, angota KSR UPER mengungkapkan bahwa di UKM KSR bisa mempelajari apa saja, seperti properti dalam penolongan pertama dan apa saja yang ada dalam mobil ambulan untuk melakukan tindakan penolongan pertama pada kecelakaan.

Kita juga mempelajari bagaimana cara menolong orang yang mengalami kecelakaan dengan prosedur P3K yang baik dan benar, sehingga nantinya korban tidak akan mengalami cedera yang lebih parah. Begitu ungkap Rahmad.

Selain materi dasar P3K, UKM Korps Sukarela UPER bersama PMI Jakarta Selatan juga terjun ke lapangan langsung untuk menangani masalah dalam pertolongan pertama dan evakuasi bencana alam. Setiap anggota yang tergabung dalam UKM ini berkesempatan dalam shift pagi dan malam setiap 12 jam di kantor PMI Jakarta Selatan.

Kegiatan lain yang pernah dilakukan oleh UKM Korps Sukarela bersama PMI Jakarta Selatan, yaitu berorientasi langsung kepada masyarakat. Seperti mengadakan Pendidikan dan Latihan (Diklat) selama 3 bulan bagi calon anggota KSR, pelatihan kru ambulans dan pelayanan masyarakat, membantu evakuasi korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 dan pelayanan kesehatan lainnya.

Bagi yang ingin bergabung dengan UKM Korps Sukarela Universitas Pertamina, tentunya harus mendaftar terlebih dahulu menjadi mahasiswa di sana. Saat ini, Universitas Terbaik di Jakarta ini membuka berbagai jalur pendaftaran yang bisa dilihat di laman pmb.universitaspertamina.ac.id.